About This Blog

Dear everybody… 

 

Terima kasih telah mengunjungi blog saya di sini. Di antara blog-blog saya yang lain, blog ini menjadi pangkalan utama. Di sini Anda akan bisa mengenal saya lebih jauh.

 

Seperti telah saya tulis dalam postingan pertama (Deo Gratias!) kandar4thegoodnews.wordpress.com saya rencanakan sebagai media untuk menuangkan sharing tentang hidup sejauh saya alami, pahami dan hayati.

 

“Life is not mere an adventure, it’s a pilgrimage! To be grateful to the Divine Love is the heart of it, from which every goodnews should be shared to everyone else!”

Hidup bukanlah semata-mata petualangan, tetapi peziarahan! Bersyukur atas Kasih Ilahi adalah hati dari peziarahan itu, dari sanalah setiap kabar gembira dibagikan kepada setiap makhluk!

 

Tidak saya pungkiri bahwa insight mengenai hidup ini, saya temukan dan rumuskan atas dasar pengalaman sebagai orang beriman. Saya memeluk iman Kristen Katolik, namun saya harap insight itu dapat diterima dan dinikmati oleh penganut iman yang lain. (Saya lebih respectful menggunakan kata “iman” daripada “agama” yang pemahamannya telah bias ke politik eksklusif.) Jujur pula saya sampaikan bahwa insight itu mengalir dari motto pribadi saya “Quaerêre et venire Deum in omnibus!” Cari dan jumpai Allah dalam segalanya! Keyakinan iman bahwa semua ciptaan Tuhan adalah baik adanya membuat saya yakin pula bahwa semua ciptaan-Nya terberkati. “Deo gratias! We are the blessed ones!” Bukankah insight ini sudah selayaknya menjadi kabar gembira yang mesti disampaikan kepada semua?

 

It’s so simple, isn’t it? Memang! Setiap kabar gembira sebenarnya selalu sederhana, dan hanya mereka yang berjiwa sederhana pulalah yang mampu menangkap adanya berita gembira dalam setiap hal! Pernahkah anda mengamati anak-anak balita ketika mereka belajar mengenali dunia? Senyum-tawa-celoteh selalu menghiasi hari-hari mereka. Seolah-olah dunia ini sungguh-sungguh tempat yang menggembirakan untuk ditempati. Dan kapan mereka menangis? Bukankah ketika mereka menjumpai situasi rumit dan complicated yang belum mampu dia cerna dalam kesederhanaan kanak-kanak? Dengan kata lain, ketika si anak belum mampu menyederhanakan kesulitan yang dia jumpai! Atau singkatnya dia sedih dan menangis karena dia bertatapan dengan hal yang tidak sederhana menurut persepsinya.

 

Tentu saja setiap perkara memiliki tingkat kerumitan dan tingkat kesederhanaan yang berbeda-beda bagi masing-masing orang. Saya hanya menggarisbawahi: untuk mengenali berita gembira hanya diperlukan jiwa yang sederhana. Pastilah kita pernah mendengar atau bahkan mengatakan, “persoalannya tidak sesederhana itu!” atau “jangan menyepelekan perkara ini!” Memang! Jiwa sederhana tidak berarti mengeliminir atau menganggap sepi fakta-fakta yang ada. Jiwa sederhana adalah setting mental untuk memandang perkara, yang akan mempermudah daripada mempersulit proses hidup yang sedang dijalani. Seperti orang bilang, cara orang memandang persoalan sudah merupakan persoalan tersendiri!

 

Maka catatan-catatan saya dalam blog ini akan lebih berupa upaya untuk tetap mengenakan kesederhanaan itu daripada apa yang dipikirkan orang mengenai persoalan hidup. Harapannya tidak lain adalah supaya setiap orang yang membacanya mengenali adanaya berita gembira di dunia ini, dan akhirnya terstimulasi untuk bergembira pula, stay happy, dalam mengarungi hidupnya. Ujung-ujungnya tentu ajakan untuk selalu bersyukur, Deo gratias! Menurut cara masing-masing.

 

Realitas hidup sehari-hari sebenarnya menyediakan bahan berlimpah untuk sebuah berita gembira. Saat ini saya tidak mau pusing dengan apa yang dimaksud “realitas” itu. Biarlah dimengerti sesuai ­common-sense saja. Isu-isu headline surat kabar, radio, televisi maupun media komunikasi publik yang lain memang layak untuk diikuti, karena perhatian publik pada umumnya mengarah ke sana dengan macam-macam efek yang timbul. Namun pengalaman pribadi maupun peristiwa-peristiwa yang kadang lepas dari perhatian massa tidak kalah pula menampakkan pancaran yang layak untuk dibagikan. Justru biasanya isu-isu headline news terkesan sering menampilkan bad-news. Dan anehnya lagi, orang lebih suka membicarakan bad-news daripada good-news! Ngerumpi seputar bad-news dan kejelekan para public-figure serta pihak-pihak yang berseberangan memang lebih mengasyikkan daripada masuk ke tahap berikut dengan pertanyaan, “so what, gitu lho?!” lebih-lebih, “so what is the good news behind all of them?” Padahal, bukankah sebetulnya dalam lubuk hatinya setiap orang menanti-nantikan jawaban positif atas pertanyaan itu?

 

Orang Jawa bilang (maklum, saya orang Jogja), “Golek geni adedamar, golek banyu apikulan warih.” Kalau mau mencari api musti membawa damar (bahan yang mudah terbakar), kalau mau mencari air musti membawa pikulan (tempat) air! Kebijaksanaan kejawen ini kiranya bisa menjadi inspirasi untuk metode pengenalan kabar gembira: Carilah kabar gembira dan sediakan ruang untuk itu! Maka Anda akan menemukannya!

Kalau mau dibaca dengan kacamata peziarahan hidup, good-news adalah sebuah makna yang kita pegang untuk perjalanan ke arah satu titik yang kita tentukan dari awal: sebuah bonum commune, komunitas bersama yang baik. Atau secara religius transendental, kita berziarah menuju Tuhan Sang Sumber Segala Berkat dan Kegembiraan Sejati!

 

Sementara ini dulu yang bisa saya tulis mengenai blog ini. Saya senaaaang sekali kalau Anda berkenan meninggalkan komentar atau tanggapan atas sharing-sharing saya. Kita bisa berziarah bersama-sama!

 

God bless you all!

Kandar Ag.

24 Komentar

  1. dwihandyn said,

    Wah, hebat…
    Saya kagum dg pemikiran Anda… 🙂

  2. kandar4thegoodnews said,

    Terima kasih mBak DwiHandyn, sudah ngunjungi “About This Blog” …
    dan komentar Anda memberi support kepada saya. 😀
    God bless you and family!

  3. Nesiaweek said,

    Di kalangan jurnalis ada ungkapan terkenal, “Bad news is good news”. Semakin parah, semakin menjual beritanya.
    Dalam kecenderungan yg sakit seperti itu, Good News yg Anda bawa, seperti tetes hujan penghapus kemarau.

  4. aar+lala said,

    Halo mas,

    Terima kasih telah berkunjung ke blog Homeschooling Yudhis dan Tata. Salam kenal kembali dari kami.

    Blog Anda asyik mas… reflektif dan inspiratif. Semoga menebar pencerahan dan kecintaan kepada-Nya buat siapapun yang membaca blog ini.

    Salam,
    aar+lala

  5. sigid said,

    Halo mas Kandar,

    Terima kasih waktu itu sudah mampir.
    Ini baru sekarang sowan ke sini, udah beberapa waktu “menghilang” dari blog :mrgreen:

  6. puak said,

    Salam kenal mas Kandar,
    Saya juga seorang katolik..
    Numpang baca ya…

  7. Kandar Ag. said,

    #aar+lala
    Terimakasih… eh, saya pasang link ke situsnya lho, di Natural Wisdom

    #puak
    Boleh…boleh…saya senang ada yang sempat baca blog ini. hehehehe…. 🙂
    Tuhan memberkati!

  8. Balisugar said,

    Mampir sejenak disini, salam kenal

  9. paramarta said,

    saya nemu blog ini setelah “jalan2”.
    salam kenal mas kandar,

    salam,
    agung paramarta

  10. bibomedia said,

    🙂

  11. soleilunatics said,

    salam kenal mas kandar…blognya menarik dan enak untuk di pakai memahami hidup…

    salam,

    soleilunatics

  12. tri agung said,

    salam kenal pak kandar.

    saya asal paroki mlati sleman yang sejak tahun 99 merantau ke jkt .
    saya yakin pergumulan hidup anda telah menghantar pada tingkat pemahaman yang tinggi akan kehidupan ini.
    saya sendiri saat ini sedang mencoba memahami kehidupan saya dengan cara yang sederhana.. pasrah akan rencana tuhan dengan niat yang semoga baik walau kadang sangat sulit..

    agung

  13. Kandar Ag. said,

    # Mas Agung:

    Terima kasih atas kunjungannya Mas Agung! Seneng rasanya ada umat Mlati yang sempat mampir ke sini trus naruh komentar. Itu berkah buat saya. Semoga panjenengan juga mengalami banyak berkat.
    Memahami kehidupan dengan cara yang sederhana akan membimbing kita ke suatu tempat dengan banyak hal-hal yang luar biasa dan istimewa, meskipun cara ini memerlukan sikap askese yang tidak populer. Begitulah, kita akan bisa selalu bersyukur.

    Sekali lagi terima kasih, Mas Agung! Jangan kapok berkunjung ke sini ya….

    Berkah Dalem.

  14. Ws said,

    hi..

    God bless u

  15. Fred Baning said,

    Salam kenal, mas Kandar
    Menyimak blog ini, tergambar ziarah Anda sudah mengarungi tempat-tempat yang lebih dalam ( duc in altum ), selamat atas pencapaian Anda. Saya percaya anda akan terus membagikan pengalaman hidup, karena dengan berbagi kita akan menjadi lebih kaya …
    Salam

    fred baning

  16. Fred Baning said,

    Hi lagi…
    Saya tertarik dengan koleksi foto embun pagi, minta ijin – harus boleh 🙂 untuk saya pasang di tempat mojok saya.
    Matur Nuwun
    Salam

    fred baning

  17. Fred Baning said,

    Salam kenal, mas Kandar
    Menikmati blog ini, terasa peziarahan mas Kandar yang sudah jauh mengarungi tempat-tempat yang lebih dalam (duc in altum). Selamat, dan teruslah berbagi pengalaman hidup, karena dengan berbagi kita bakal lebih kaya. Haleluyah !

    Salam, Fred. Baning
    NB. saya tertarik dengan koleksi ‘morning dew ‘nya, minta ijin untuk saya pasang di sudut saya – dan harus boleh :).

  18. Yanuar Nugroho said,

    mas kandar
    senang menemukan blog ini. senang membaca refleksi anda.
    semoga terus berkenan membagi diri.
    ad maiorem dei gloriam
    y

  19. Kandar Ag. said,

    @ Mas Yanuar Nugroho

    Wah, ada tamu dosen nun jauh di sana rupanya…. Terima kasih Mas, sudah mampir di sini. Selamat berkarya juga moga-moga semakin bersemangat dalam pelayanan.

    Ad maiorem Dei gloriam juga!

  20. George Soedarsono Esthu said,

    Mas kandar, saya kepingin ketemu bisa? Saya mau minta tolong dibuatkan Blogger Merdeka (saya pegang Pustaka Merdeka) sebuah penerbit buku dari Harian Merdeka Group. di Pustaka Merdeka nanti ada Blogger Merdeka (tempat para blogger mematangkan Revolusi Kebudayaan, Seninjong (Jurnal Kebudayaan Merdeka), Tapal batas (Jurnal Akademik Merdeka, dan Pustaka Merdeka (Penerbitan Buku).

    Saya ingin WebBlog Blogger Merdeka nanti kaya Web-nya Vatican.

    Biayanya berapa mas?

  21. irene said,

    hallo….mas Kandar
    aku irin cah mlati wil san marco (kelingan ra…?????)
    aku seneng banget bisa baca blog ini……..
    Salam buat Mbak Dini dan si kecil Gabriel
    Berkah Dalem

  22. guess who, hah? said,

    pandangan kritis anda menarik, foto embun pun sesegar konsep yang diutarakan.. tahniah!

    mohon maaf, saya copy gambarnya ya?

    hee…

    smile..

  23. lisa said,

    mas kandar, saya mohon bantuannya,
    saya perlu penjelasan ttg laikalisasi. bagaiman carany, brapa lma wktunya, apakah sulit mendaat kerja setelah itu? saya sunnguh mohon bantuan penjelasan dan pengalaman mas. Trima Kasih JBU.

  24. Komputer Murah Surabaya said,

    saya tadi mencari perihal gending jawa, eh malah mampir ke sini, btw, salam kenal Pak Kandar, happy blogging, saya blogger tapi newbietol.

Tinggalkan Balasan ke guess who, hah? Batalkan balasan